Rabu, 11 Juni 2008

Banana Boat di Tanjung Benoa

Kalau anda pernah naik kuda, seperti itulah kira-kira naik Banana Boat. Cuma kalau naik Kapal Pisang ini, kita akan ditarik oleh Speed Boat dengan 2 buah mesin, semakin kencang speed boat dipacu akan semakin cepat juga laju Banana boat ini, kadang-kadang bisa terguling, entah karena dibelokan secara tiba-tiba atau memang sengaja para penumpangnya yang rela menceburkan diri. Pokoknya permainan ini termasuk mengasyikan dan memacu adrenalin kita. Tidak usah takut, setiap penumpang diwajibkan memakai Life Jacket, jadi kalau Banana sempat terguling sekalipun, para penumpang akan mengambang di permukaan laut, juga para crew yang berada di Speed Boat selalu siap menolong.

Pengalaman saya mengajarkan, seandainya Banana akan terguling, kita tidak usah memaksakan pegangan keras-keras pada karet pegangan yang tersedia, tetapi lepaskan saja dan ceburkan diri sekalian, kalau kita paksakan terus berpegangan, khawatir nanti para penumpang yang masih teman kita sendiri saling sikut dan saling tendang, karena tegang dan grogi, nah ini yang jadi sedikit berbahaya, luka ringan atau salah-salah muka kita bisa kena sikut atau kena kaki teman sendiri.
Bagi yang agak khawatir, silahkan wanti-wanti crew Speed Boat supaya jangan sampai terguling, dan merekapun akan mematuhinya untuk tidak ngebut atau menghindari belok dengan kecepatan tinggi. Ingat Safety is number one.

Ikan Bakar Hidup-Hidup

Siapa yang tidak ngeri mendengar Ikan bakar hidup-hidup ? Tempat nya berada di jalan Kartika Plaza, kalau masuk dari arah bandara Ngurah Rai ke Kartika Plaza pasti ketemu. Entah apa maksudnya restoran ini memasang billboard yang lumayan gede, membuat kita yang melihat jadi tertarik untuk mencicipi ikan yang dibakar hidup-hidup. Tentu saja pasti ikan segar yang mau dibakar ini diambil langsung dari aquarium, ada ikan dari air tawar atau air laut. Kita bisa memilih lebih dulu ikan mana yang akan kita santap.

Menurut beberapa saksi mata, setelah pelanggan memilih ikan hidup dari aquarium, ikan tersebut langsung dibanting, setelah kelenger dan dibersihkan, langsung dibakar, dan tentu saja menggelepar -geleparlah sang ikan, baru kemudian diolesi bumbu dan dibakar lagi.. Ih, sadis juga ya... Pantes aja, dipromosikan sebagai "Ikan Bakar Hidup-Hidup".
Kalau ikan segar yang fresh langsung dibakar pasti enak, tapi yang saya lihat belakangan ini, ikannya dibanting dulu sampai mati beneran, dibersihkan, dibumbui baru dibakar, menurut para cook disini, mereka akhirnya juga tidak tega melihat ikan masih hidup langsung dibakar. Rupanya rasa perikemanusiaan masih dimiliki oleh para cook di sini.
Di samping Seafood yang dibakar, disini juga tersedia masakan Oriental lainnya ala Pecenongan Jakarta. Dulu ada seorang Cook rekanan saya yang asli dari Hongkong, entah kini masih ada atau tidak, harga menu disini masih terjangkau, tidak mahal-mahal amat kok. Nama asli restaurantnya adalah 'Dewi Sri', tetapi lebih dikenal dengan nama restaurant 'Ikan Bakar Hidup-Hidup', ayo silahkan coba kalau ke Bali.

Sea Walker di Sanur

Sudah pernah ngerasain jalan-jalan di bawah laut tanpa membawa tabung oksigen ? Selama ini yang banyak kita tahu adalah Diving, yakni para penyelam yang membawa tabung oksigen, dengan pakaian penyelam dan sepatu sirip (Pin), kita bisa melakukan Diving di banyak lautan sekitar Bali Selatan dan Timur. Tapi kali ini yang mau saya kenalkan adalah permainan yang masih jarang diketahui oleh masyarakat kita di Jakarta, Bandung, Surabaya atau kota besar lainnya, yakni : 'Sea Walker', sebuah acara jalan-jalan didasar laut dgn rilex, tanpa kepala kita dibasahi oleh air laut ? Lho kok bisa ?

Tentu saja bisa, karena setiap orang yang mau jalan-jalan di bawah laut ini diharuskan memakai helm khusus yang ada slang karetnya dimana slang ini dialiri oleh oksigen dari tabung yang berada di darat. Dengan demikian, kita bisa berjalan di dasar laut dengan leluasa dan tidak gelagapan. Walaupun sedikit terasa adanya tekanan di dasar laut, tetapi lama-lama kita akan terbiasa setelah 10 menit berada di laut yang kedalamannya sekitar 8 - 10 meter ini, rilex saja asyik kok.
Kita bisa bermain dengan ikan-ikan yang berseliweran sambil menebarkan sedikit umpan roti yang sudah disiapkan, ikan-ikan akan menghampiri tangan kita, atau bisa juga mengamati terumbu karang yang bagus dan berwarna warni, serta menikmati keindahan di dasar laut yang sangat beda dengan daratan. Tidak usah takut saat berada di bawah laut, ada Life Guard yang akan menemani kita. Waktu main-main di dasar laut ini sekitar 30 menit saja, Sea Walker bukan Diving, Sea Walker lebih mudah dinikmati dan tidak repot 'perabotan'nya, cukup kita sediakan dana sekitar 500 ribuan maka kita bisa menikmati jalan-jalan di dasar laut dengan aman.

Selasa, 10 Juni 2008

Buah-buahan di Bali

Bali memang serba unik dan serba ada, mulai pantai yang indah, Hotel & Villa yang exclusive dan mewah, makanan yang enak, sea food yang melimpah dengan masakan yang khas, buah-buahan yang berlimpah, khususnya di daerah Bedugul yang memang datarannya agak tinggi, sehingga di daerah ini banyak perkebunan buah. Ada buah Strawberry yang menarik warnanya, durian, manggis, jeruk, sirsak, nangka, pisang, rambutan, markisa, dan salak

Salak paling banyak dihasilkan dari Bali bagian timur, belakangan ini di Bali sedang trend 'Salak Gula Pasir', salak yang ini harganya mahal banget saat ini, lebih mahal daripada Anggur import, di bulan Juni harganya mencapai Rp.70 ribu / kg. Salak gula pasir ini bentuknya lebih kecil dan bulat, tetapi manisnya bo betul-betul kaya gula putih, mungkin salak ini jenis cangkokan baru, sehingga banyak petani salak di Bali timur mulai menanam bibit baru Salak gula pasir ini

Durian Monthong sekarang juga banyak di tanam di Bali, harganya lumayan mahal, sekitar 50 - 60 ribu / buah. Durian yang lebih gede dari kepala manusia juga ada, isinya tentu saja sama dgn Durian import, tapi omong-omong...Durian lokal Bali juga enak kok. Perkebunan strawberry juga ada di Bedugul, namanya " Stop Strawberry ", di sini kita bisa memetik sekantong kecil buah strawberry dengan membayar Rp. 25,000.-, Kalau lagi musim Rambutan, seringkali kita bisa melihat pohon rambutan dengan buah yang bergerombol di sepanjang jalan menuju Bedugul.
Sedangkan jeruk banyak dijumpai di sepanjang jalan menuju Kintamani. Rasa jeruk Kintamani segar, asem manis.

Ballon Helium di Nusa Dua

Bali dikenal melarang bangunan tinggi sejak lama, Perda lama ini tidak bisa diganggu gugat dan sampai sekarang masih berlaku, namun arus modernisasi semakin nyata. Sejak dibangun patung GWK yang katanya ketinggiannya kelak akan melebihi Patung Liberty di Amerika, sekarang muncul sebuah permainan baru, yaitu 'Ballon Hellium' yang bisa melambung tinggi sekitar 100 Meter dari permukaan tanah. Tentu saja Ballon ini asyik untuk kita coba, biasanya saat Sunset atau sekitar pk 17.00 - 18.00 adalah waktu yang terbaik, yang pasti sebelum langit gelap. Ballon ini tidak mengangkat keranjang rotan, tetapi semacam keranjang besi dengan tali penyekat yang dihubungkan di sekeliling Ballon, jadi jangan khawatir, talinya pasti tali baja anti putus


Biasanya kalau arus angin sedang kencang, Ballon Hellium ini istirahat, karena faktor keamanan sangat diperhatikan banget oleh pengelola, maklum investornya orang asing. Ballon Helium ini diterbangkan dengan bantuan gas Hellium, ada tali penyekat yang bisa diatur oleh para crewnya, saat mau naik ke atas tali itu diulur, kalau mau turun di tarik. semuanya menggunakan mesin. Saat balon mulai naik, kita berdiri di keranjang itu, ruangan berdirinya aman dan bebas pandang, kita bisa berpegangan pada besi yang melingkar, mau jepret foto & shooting video tidak masalah, kita bisa bebas memutar posisi, tentunya bukan utk lari-lari lho.... Mari kita nikmati pemandangan yang aduhai banget saat senja di sekitar Nusa Dua selama 15 menit melayang di udara.

Tarif sekali naik dan turun lagi tidak terlalu mahal, untuk wisatawan domestik sekitar Rp. 150,000.- anak-anak cuma Rp. 100,000.- Jadi ke Bali bukan hanya lihat laut, pantai dan Pura, sekarang ada yg namanya 'Ballon Hellium'. Let's go to the Bali sky............

Senin, 02 Juni 2008

Ayam Betutu Men Tempeh - Gilimanuk

Bagi penggemar makanan super pedas, dan bagi mereka yang mau ke Bali dari pulau Jawa lewat jalan darat, jangan lupa mampir di warung 'Ayam Betutu Men Tempeh'.
Warungnya sederhana, tapi sangat terkenal sejak 20 atau mungkin 30 tahun yang lalu, lokasinya berada di terminal umum yang lama di Gilimanuk. Saat ini di sekitar terminal banyak bermunculan warung-warung yang menjual Ayam Betutu ala Men Tempeh yang dikelola oleh para keluarga Men Tempeh atau mungkin juga para kompetiternya yang mendompleng nama beliau. Kalau mau menikmati yang asli, carilah warung yang lokasinya di sebelah atas. Warung ini buka mulai pagi sekitar jam 09.00 s/d jam 16.00 Wita.
Apa yang membuat ayam Men Tempeh ini enak & terkenal ? Mungkin cita rasanya yang pedas, yang membuat orang makan sampai berkeringat dan bercucuran airmata :-P
Ayam Betutu ala Men Tempeh menggunakan ayam kampung yang dilumuri cabe rawit kuning & merah, bawang merah, bawang putih plus bumbu dapur yang sedap lalu di kukus, sampai empuk dan bumbunya meresap, tentu saja makannya harus dengan nasi putih hangat, ditambah dengan sambal matah (sambal bawang merah mentah) dan sayuran hijau mirip bayam yang dikukus serta gorengan jeroan ayam & kacang tanah, wah sedaaaap sekali deh.. makan sambil ngoees ngoees kepedasan...bisa-bisa mertua lewat nggak keliatan.
'Ayam Betutu Men Tempeh', sudah lama di kenal oleh masyarakat Bali yang sering bepergian ke pulau Jawa via darat, juga populer di antara para sopir bus malam & truck yang sering bulak - balik ke Jawa. Saya dan keluarga baru mengenalnya sejak awal tahun '90an.
Hampir pasti setiap kali naik mobil ke Surabaya, saya & keluarga akan beristirahat sejenak di warung ini sambil menikmati ayam extra pedas.
Ayam Pedas model gini di Bali sering juga disebut Ayam Betutu Gilimanuk, tapi menurut saya lebih cocok kalau disebut Ayam Pedas, karena ada juga Ayam Betutu yang dimasak ala Bali dengan bumbu yang lengkap dan berbeda dengan Men Tempeh. Pokoknya Ayam Betutu maupun Bebek Betutu adalah makanan enak yang ada di Bali. Mantan seorang menteri di era Soeharto adalah orang yang sangat ngefans pada Ayam Pedas ala Men Tempeh. Setiap kali ada acara di Bali, pasti sang menteri akan menyuruh ajudannya untuk membeli, bahkan seringkali Ayam Pedas ini dikirim sampai ke Jakarta dengan memakai jasa cargo pesawat.
Ayam ini pedasnya tidak main-main lho, kita boleh order setengah ekor, nasi putih, gorengan jeroan dan es teh tawar, dijamin dalam beberapa kali suapan, mulut akan terasa mulai panas karena cabenya yang minta ampun deh pedasnya. Harganya....murah kok, seekor cuma 50,000 rupiah saja. Bagi yang berdomisili di area Jawa Timur, silahkan beli take a way juga, supaya bisa bawa oleh-oleh ke rumah.

Bali Handara Kosaido - Bedugul

Bedugul, bagi pelancong Nusantara tentunya tidak asing lagi, tapi yang mau saya ceritakan di sini bukan hanya danau Beratan, tetapi something different at Bedugul. Kalau kita sudah tiba di Bedugul, coba istirahat dulu sejenak di warung makan sekitar sambil minum kopi hangat, karena udara sejuk di sini selalu membuat kopi panas terasa nikmat sekali. Di Bedugul tidak banyak dijumpai restaurant, paling-paling yang di pinggir danau, ada Ayam Taliwang yang menyajikan masakan khas pulau Lombok, atau sate kelinci.

Saya mau ajak anda ke 'Bali Handara Kosaido' untuk melepaskan penat sambil bermalam di pinggang gunung, di sini juga ada Golf Course yang sudah lama berdiri dan beken sampai ke mancanegara. Ownernya orang Jepang, sudah 20 tahun yang lalu beroperasi. Ada banyak cottages di sekitar lapangan Golf yang hijau. Karena ketinggian Bedugul di atas 2000 Meter dari permukaan laut maka udaranya selalu terasa sejuk, bahkan jadi dingin dan berkabut tebal di malam hari.Tarif kamarnya masih terjangkau, di bawah 1 jutaan. Pada tiap kamar terdapat AC serta pemanas ruangan, jadi anda tidak perlu kuatir kedinginan. Bagi para pecandu golf, bermain di pinggang gunung yang sejuk akan terasa lebih nyaman serta tidak terasa cape di badan, apalagi kadang-kadang bisa merasakan juga main golf di tengah kabut tebal, serasa di awang-awang deh..

Bermalam di sini sangat menyenangkan, tidak banyak orang lokal bermalam di sini, kebanyakan para pecinta Golf saja, orang Jepang yang paling banyak. Jadi kalau anda mau bermalam di Bedugul, silahkan tinggal di 'Bali Handara Kosaido', hutannya terawat, rumputnya hijau & tebal ditambah lagi dengan pemandangan yang indah di kaki gunung, serta dapat melihat Danau Tamblingan dari kejauhan. Sungguh sebuah tempat yang tepat untuk refreshing di tengah alam yang indah.

Warung Nuri's - Ubud

Soal makan enak di Bali semakin hari semakin banyak saja, tidak terbatas di Kuta, Jimbaran, dan Denpasar, di Ubud juga banyak Cafe2 & Restaurant2 yang menjual aneka menu yang sedap dan menggoyang lidah, salah satunya Warung Nuris. Warung ini letaknya di depan Museum Neka, Ubud. Menu yang menjadi andalan adalah Spare Ribs alias Iga Panggang. Warung Nuris ini nampak seperti warung sederhana karena bangunannya mirip warung-warung pada umumnya. Tapi walaupun bangunannya terkesan sederhana, tamu yg datang ke sini bukan hanya kelas turis biasa, banyak selebritis Indonesia & dunia pernah mampir ke sini, padahal bumbu racikannya tidak terlalu istimewa banget, tapi rasanya uenaaaak......bo.!
Menurut bocoran pegawainya yang suka manggang daging Iga ini, hanya dibumbui dengan kecap ABC plus bumbu dapur lainnya, lalu di grill langsung di depan warungnya, sehingga customer bisa langsung melihat cara panggangnya dan aromanya yang sedaaapp bikin perut kontan terasa lapar.
Harganya juga tidak mahal kok, hanya sekitar 60 ribuan saja seporsi gede.
Rata2 turis yang datang kesini pasti order Iga panggang, kalau dilihat porsinya yang besar untuk ukuran orang kita, saya pastikan 1 porsi bisa makan berdua, ditambah nasi putih atau french fries plus sari buah Juice, pasti kenikmatan ganda akan terasa di lidah. Menu lainnya, ada Nasi Goreng, Pork Steak, dan Hamburger Gajah yang tebal dagingnya lima kali McD. Unik bukan ..?
Pokoknya kalau bertandang ke Ubud, jangan sampai ketinggalan untuk mampir dan menikmati yang sedap-sedap di warung Nuri ini.

Gili Tepekong Candidasa Beach

Candidasa Beach, berada di sebelah Timur pulau Bali, jujur saja turis lokal amat jarang ke sini, entah kenapa banyak orang domestik tidak tertarik dgn Candidasa. Padahal dulunya sebelum BOM Bali 1 & 2 banyak banget turis asing datang ke sini. Pantainya memang tidak terlalu bagus, ada 'Tetra Foot' betonan yang sengaja dibuat untuk menahan gelombang & abrasi yang banyak mengikis tanah daratan di Candidasa ini. Air lautnya bersih dan warna birunya yang menawan, membuat kita merasa gemas ingin menceburkan badan untuk sekedar berenang atau mandi air laut.

Pesona gugusan pulau karang di dekat pantai yang bernama Gili Tepekong, terdiri dari beberapa pulau karang, kalau dari bibir pantai kita memandang jauh ke gugusan Gili Tepekong ini rasanya sangat menggoda sekali, sepertinya menantang kita untuk segera mempergunakan perahu Jukung bermotor utk menyebrang ke gugusan pulau karang ini, dan di belakang gugusan Gili Tepekong tampak pulau Nusa Penida yang terbentang luas.

Hotel2 yang bertebaran di sekitar pantai Candidasa cukup banyak, ada yg murah, menengah dan ada juga Villa2 yang mahal. Kalau mau coba bungalow murah juga ada, dengan biaya 100 ribu pakai Fan, dan 50 ribu angin alam, kamarnya cukup bersih, kamar mandi ok pula. Tadinya saya pikir kamar dengan harga 100 ribu pasti kondisinya tidak layak, ternyata saya bisa tidur nyenyak dan terasa sejuk saat menjelang subuh

Lihatlah foto diatas yang saya jepret beberapa waktu lalu saat saya berada di bibir pantai Candidasa, so wonderful ? Di samping Snorkeling, bisa juga Diving dgn menyewa Jukung, atau kalau mau enjoy lagi, pergi mancing di sekitar Gili Tepekong, jangan kaget lho..kadang-kadang kita bisa dapat ikan Marlin seberat 30 kg. Yuk kita ke Candidasa...

Minggu, 01 Juni 2008

Atraksi Wisata Baru di Bali

Binatang yg berada di padang pasir Timur Tengah, kini berada di Bali dian dapat dinikmati juga di pantai Gel-Gel Nusa Dua Bali. Kita semua tahu, binatang Onta bukan berasal dari Indonesia, kenapa bisa berada di pantai Bali ? inilah bisnis pariwisata yang bisa mengemas apa saja jadi atraksi wisata dan menghasilkan dollar. Banyak sekali atraksi baru yang belum banyak kita dengar, karena banyaknya investor asing yg terus melakukan terobosan2 membuat object wisata baru & menarik, contohnya selain naik onta, ada juga naik gajah, ada lagi yg belum lama dibuka yakni : Marine & Safari Park Bali, bahkan Safari Park dibuka malam hari dengan acara Dinner bersama sang harimau, belum lagi atraksi main kendaraan ATV sepeda motor roda 3 (Off Road) dengan ban segede gajah,
menyusuri perbukitan di Jatiluwih - Tabanan yang indah & sejuk, ada lagi Cycling, Trekking dan naik Jeep 4 Wheel Drive keliling di daerah perbukitan, atau di Kuta juga ada naik Jeep keliling Kuta dan Legian, semuanya adalah atraksi baru di Bali yang tidak pernah berhenti menciptakan program yang fresh

Coba anda bayangkan naik onta di pantai dekat Hotel Nikko, tentu asyik sekali, walaupun bayarnya tidak murah2 amat sekitar 500 ribuan untuk 45 - 60 menit duduk di punggung sang onta sambil jalan-jalan seputaran area hotel plus soft drink.
Hotel Niko sendiri sudah bagus banget, kesannya mewah serta memiliki fasilitas lengkap, swimming pool nya juga asyik banget maka dengan harga sekitar 1 jutaan tentunya tidak terlalu mahal dibanding dengan benefit yang kita terima. Hotel mewah ini punya keunikan tersendiri, karena Lobbynya berada di lantai paling atas, sedangkan kamar-kamarnya berada di lantai bawah semua, sehingga ketika mau masuk ke kamar, kita harus menggunakan Lift untuk turun ke bawah, bukan naik ke atas. Kita juga bisa menikmati pemandangan seputar hotel melalui jendela Lift, dari ketinggian akan nampak kolam renang yang indah meliuk panjang, juga laut serta pantai yang terhampar di antara tebing-tebing hijau. Alamak...indah sekali.

Pesona Candidasa Beach

Banyak turis kita kalau ke Bali selalu hanya mau tinggal di Kuta atau Nusa Dua,
coba sekali-kali cari something different ke Lovina Beach atau ke Candidasa beach yg lokasinya berada di bagian timur pulau Bali. Tidak jauh dari Kuta, hanya sekitar 75 menit bisa tiba di Candidasa beach, ada jalan baru yg luas dari jalan Bypass Ketewel langsung bisa sampai ke Klungkung, Goalawa, Padangbai dan Candidasa. Dulu saat belum BOM Bali 1 & 2, Candidasa sempat ramai oleh kunjungan wisatawan asing, belakangan setelah BOM Bali, sepilah Candidasa.
Padahal di sekitar Candidasa sudah banyak dibangun Villa2 & Hotel2 yang bagus, penginapan yg murah juga ada dgn tarif 50,000 / malam / tanpa AC, kamarnya bersih dengan lokasi di tepi pantai.

Pantai Candidasa pasirnya ada yang putih dan hitam, beberapa bagian bibir pantai sudah lama terkena abrasi laut yang mengikis banyak lahan hotel, belakangan sempat diletakkan betonan mirip huruf 'T' (tetrafoot) di beberapa bagian bibir pantai, gunanya untuk menahan abrasi, sehingga membuat keindahan pantai candidasa ini sedikit berkurang. Tapi Hotel berbintang & Villa2 bagus juga ada disini, dari bibir pantai kita bisa melihat gugusan Batu Karang Gili Tepekong yg menawan. Untuk menikmati wisata air di sini, kita bisa menyewa kapal Jukung bermotor menuju gugusan pulau sekitar, mau Snorkling, Diving ataupun berenang, air lautnya sangat biru dan bersih.
Malam hari memang sepi, karena sepanjang pantai dimana Hotel & Villa berdiri, hanya ada beberapa restaurant yg buka, salah satu restaurant terbaik di Candidasa adalah 'Kubu Bali', menyajikan masakan ala Chinese Food. Dengan model open Kitchen restaurant, kita bisa melihat langsung para koki menyiapkan dan mengolah masakan yang kita pesan, tentunya dengan kesan hygienis serta harga yang terjangkau.

Object Pariwisata penunjang di Candidasa adalah desa Tenganan dimana salah satu suku asli Bali berada disini. Desa Tenganan ini dikelilingi dinding di bagian kiri & kanan yang lumayan tinggi mirip Tembok Berlin, mungkin dulunya dibangun untuk menghindari serangan musuh pada jaman raja-raja di Bali. Disini juga terkenal atraksi Perang Pandan, pria-pria berkelahi dgn membawa tameng dan daun pandan berduri. Selain object Pariwisata desa Tenganan ada lagi Goa Lawa, yaitu sebuah goa dimana di bagian bibirnya terlihat ribuan kelelawar bergelantungan, sebuah pura yg cukup artistik dibangun di depan pintu masuk Goa Lawa.
Ada lagi object pariwisata 'Taman Ujung' yg letaknya sekitar 30 menit dari Candidasa, taman dengan banyak kolam, konon kolam-kolam ini dipakai para raja dan permaisuri kerajaan Karangasem dulu. Tidak ada salahnya kalau anda sudah seringkali ke Bali dan ke tempat yang itu-itu aja, cobalah kunjungi Candidasa Beach, tempat yang cukup enak untuk beristirahat semalam atau dua malam. Murah meriah dan nyaman tentunya.

Warna - Warni di Ubud

Ubud selama ini lebih dikenal sebagai desa seni yg mengikuti trend dunia, padahal sejak lama Ubud sudah populer sebagai pusat seni dari berbagai macam yg ada di Bali, dari mulai ukiran kayu, lukisan, tarian, kerajinan perak, dan lain-lain, pokoknya yg namanya seni pasti ada di Ubud. Dataran di Ubud memang lebih tinggi dari Kuta, jangan heran kalau udara di Ubud menjelang sore atau malam terasa sejuk.

Makanya tidak salah kalau di Ubud juga sekarang banyak dibangun villa-villa super mewah, lihat saja ada ; Four Season, Kupu-Kupu Barong, Royal Pitamaha, Alila, Amandari, Begawan Giri, Komaneka, dsb. Disamping villa2 mewah, toko2 Art Shop juga banyak bertebaran disini, bahkan home industri barang-barang seni tumbuh subur di desa2 sekitar, sehingga ekonomi begitu hidup, masyarakat di Ubud punya income yg bagus. Harga tanahnya juga ikut melambung.

Coba kalau kita menuju arah Tegalalang dari Ubud ke arah utara, lebih dari 10 Km berjejer usaha kerajinan tangan plus show room kecilnya, jangan lihat tokonya yg kecil, tetapi export barang kerajinan dari sini bisa sampai ke pelosok dunia, pokoknya segala macam yg namanya kerajinan dari tangan so pasti ada disini. Tidak semua orang dari lokal Ubud saja yg berdagang hasil kerajinan di daerah ini, ada juga para perantau dari Yogya, Bandung dan beberapa kota di Jawa ikutan buka show room.
Harga retailnya sangat murah, apalagi kalau kita mau beli banyak, memang tidak perlu takut tawar menawar seperti biasanya, cukup anda bilang ; "minta harga buat bisnis", pasti anda akan dapat barang-barang seni yg kualitasnya lumayan dgn harga murah. Pokoknya sepanjang jalan menuju arah Tegalalang enak buat cuci mata, melihat barang kerajinan bukan dari Bali saja, tetapi dari seluruh Indonesia ada disini. Warna - warni aneka kerajinan tangan dgn pernak - pernik menarik akan memuaskan mata kita seperti melihat pelangi seusai hujan.

Surfing di Blue Point Beach

Ombak yang bergulung-gulung selalu membuat para penggemar olah raga Surfing tertarik untuk mencoba beratraksi di laut lepas, sehingga para turis bule kalau ke Bali, selalu tergila-gila untuk ber'surfing ria'. Ada beberapa lokasi pantai yang ombaknya besar dan ganas, karena datangnya cepat sekali serta berlapis-lapis, semakin tinggi dan besar ombaknya semakin enjoylah para peselancar menikmati olah raga yang tidak gampang ini.
Salah satu tempat selancar (surfing) yang sedang populer saat ini adalah Blue Point, uniknya entah kenapa tempat ini disebut Blue Point ? mungkin karena warna air lautnya yang biru, dengan bibir pantai bertebing-tebing tinggi serta batu karang, ombaknya aduh mak bagus banget deh, dipandang mata aja segar rasanya. Tetapi di sini tidak ada bagian pantai yang berpasir landai seperti di Kuta, jadi kita tidak bisa main pasir dan air laut disini, ini pantai yang ganas namun bagi peselancar, yang ganas ombaknya inilah yang bagus buat Surfing.

Kalau surut, tentu saja kita bisa jalan di sekitar pantai yang berkarang ini, tapi pasti tidak nyaman jalannya, kaki pada sakit deh. Setiap peselancar yang mau main disini, harus menyiapkan papan Surfing, lalu jalan kaki di celah tebing kecil, menuruni tangga kayu darurat, langsung menuju air laut, dan berbaring di atas papan Surfing. Maka mulailah mereka mendayung dengan kedua tangan untuk mencapai tengah laut yang ombaknya besar. Terkadang kita bisa melihat para peselancar pemula yang baru saja mendayung dengan tangannya sekitar 20 meteran, langsung dihempaskan ombak besar, terbawa lagi ke pinggiran, dan mereka harus mulai lagi mendayung dengan tangan melawan ombak ganas, tetapi bagi mereka yang sudah terbiasa tentu no problem. Dari kejauhan mata memandangi birunya air laut, kita bisa melihat dengan jelas para peselancar yang sedang menikmati ganasnya ombak di Blue Point ini.
Bagi kita yang cuma mau tahu seperti apakah Blue Point, silahkan duduk di Cafe yang tersedia sambil menikmati juice atau kopi panas, sambil mata memandang birunya laut kita bisa juga menikmati atraksi para peselancar yang cukup banyak bermain disini. Kalau mau beli souvenir VCD atau Foto2 Surfing, silahkan beli disini dengan harga terjangkau. Cuma ingat, bagi mereka yang belum mahir atau belum pernah main Surfing, jangan coba2 mau latihan di Blue Point, ini daerah lautan ganas, bagi pemula silahkan belajar di Kuta Beach aja.

Padang - Padang Beach

Pantai sdh menjadi ikon pulau Bali sejak jaman Belanda dulu, lihat saja mulai dari pantai Kuta, Sanur, Nusa Dua, Tanjung Benoa, Uluwatu, Lovina Candidasa, sekarang ada lagi pantai yang lagi naik daun, namanya Padang - Padang Beach. Lokasinya berada di jalan menuju Blue Point Uluwatu, ketika kita tiba di sebuah jembatan yang di sampingnya ada sebuah Pura, silahkan parkir kendaraan dan menyeberangi jalan. Untuk memasuki area Padang-Padang Beach ini, kita harus melewati celah di sebuah batu karang yang ada di samping Pura, batu karang itu sengaja dibelah hanya pas seukuran tubuh manusia, jadi kalau orangnya gendut, dipastikan tidak bisa lewat. :-(

Pantai Padang-Padang tidak terlalu luas, karena ada bukit karang di bagian kiri & kanan, kurang lebih lebar pantainya 200 meteran saja, di sini tidak ada ombak, air lautnya tenang, bersih dan bening, sangat nyaman buat berenang. Bagi para turis bule, biasanya cuma berjemur menikmati teriknya matahari di tengah hari bolong. Di pinggiran bawah bukit ada warung-warung penjual makanan & minuman, tetapi jangan harap mau mandi dengan air bersih, tidak disediakan di sini, WC pun tidak ada. Jadi kalau berenang di sini, siap-siap aja badan jadi lengket dan pulang ke hotel baru mandi.

Saat paling bagus datang ke Pantai ini pada waktu air laut pasang, biasanya antara jam 11.00 s/d jam 15.00 adalah waktu terbaik utk menikmati pantai disini. Sebagai catatan, kalau sudah ke Padang-Padang Beach, langsung aja perjalanan dilanjutkan ke Blue Point Beach yg berjarak sekitar 5 Km dari sini. Jangan lupa siapkan minuman soft drink dingin sebanyak-banyaknya, karena terik Matahari di sini sangat menyengat, buat kita orang Indonesia pasti tidak tahan, tetapi bagi orang bule, mereka bilang ; ' It's a wonderful for Sun bathing".